Jumat, 25 Mei 2012

Menjadi Guru Ternyata Bukanlah Hal yang Mudah

Menjadi Guru Ternyata Bukanlah Hal yang Mudah

    Aktivitas proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Tugas utama seseorang guru ialah mendidik dengan menggunakan mengajar sebagai pelaksanaan tugasnya, siswa aktif belajar sebagai dampaknya, perubahan pola pikir dan perilaku sesuai dengan yang diharapkan sebagai hasilnya. Tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di pundak guru. Oleh karena  itu, untuk menjadi seorang guru harus melalui pendidikan dan latihan khusus serta dengan keahlian khusus.
Perubahan peran guru yang tadinya sebagai penyampai pengetahuan dan pengalih pengetahuan dan pengalih keterampilan, serta merupakan satu-satunya sumber belajar, berubah peran menjadi pembimbing, Pembina, pengajar, dan pelatih, yang berarti membelajarkan. Sehingga, guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bukan menegangkan agar siswa mudah menerima materi pelajaran dan siswa juga  terpancing untuk  berperan aktif di dalam proses pembelajaran.  Guru di masa kini bukanlah sosok  momok yang perlu dihindari.Ketika masuk di ruangan kelas,  sebaiknya guru tidak memasang wajah masam dan garang, guru harus berusaha tersenyum dan akrab terhadap siswa tanpa mengurangi wibawanya sebagai seorang guru.  Guru juga dituntut untuk professional, dalam artian bila sedang mendapat masalah tidak boleh dilampiaskan ke anak didiknya. Seorang guru harus pandai mengontrol emosinya, bila tidak maka bisa berakibat fatal. Banyak kasus yang kita saksikan lewat media massa atau media elektronik memngenai apa yang  terjadi dalam wajah dunia pendidikan kita, bahwa masih ada tindak kekerasan dan penganiayaan di dalam lingkungan sekolah, baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa. Sungguh hal ini sangat ironi, Lingkungan sekolah yang seharusnya dijadikan wadah untuk menelorkan generasi-genarasi yang bermutu dan bermoral, tetapi diselingi juga dengan tindakan amoral.


Di dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru hendaknya tidak pandang bulu dan memperlakukan siswanya dengan adil, karena guru merupakan orang tua ke dua bagi siswa. Jadi guru bukan hanya mendidik tetapi juga mampu mengayomi peserta didiknya selama dalam lingkungan sekolah. Guru juga harus menjalin hubungan baik dengan wali murid, agar  masalah-masalah yang berkaitan dengan murid tersebut mudah diatasi karena keberhasilan suatu pendidikan juga tidak terlepas dari peranan wali murid.
Dalam  bahasa Jawa, guru itu artinya digugu dan ditiru, maksudnya disini guru harus bisa memberikan nasihat dan teladan yang baik bagi anak didiknya. Maka dalam istilah bahasa Indonesia dikatakan bahwa, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Oleh karena itu, di dalam berbicara dan bertindak hendaklah hati-hati, agar bisa dijadikan teladan yang baik oleh anak didiknya. Beban dan tanggung jawab seorang guru tidak hanya di lingkungan sekolah saja, tetapi ketika di dalam lingkungan masyarakat, guru juga menjadi teladan dan sorotan oleh lingkungannya, ibarat kata  keberadaan seorang guru di lingkungan masyrakat itu bagai berjalan di atas duri, kapan salah melangkah pasti akan kena akibatnya. Oleh karena itu, seorang guru harus pandai menempatkan diri di dalam lingkungan masyarakatnya, agar image guru sebagai sosok teladan masih tersemat di pundak guru.Menjadi seorang guru ternyata memang bukanlah hal yang mudah dan tidak boleh begitu saja dipandang dengan sebelah mata. Oleh karena itu, sebutan Pahlawan Tanda Jasa memang pantas disandang oleh guru yang benar-benar tulus mengabdi kepada bangsa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar