Contoh Feature
Menghabiskan malam minggu di puncak Viktor Amarilis
Bersama anggota Lastra kurang lebih 20 0rang, kami mendaki puncak viktori. Start mendaki dari samping Masjid Nurul Falah pada pukul 17.30 WITA. Dengan menggendong tas ransel yang berisi perbekalan, kami satukan tekad dan semangat untuk mendaki puncak Viktor Amarilis, waktu tempuh selama kurang lebih dua jam dengan medan yang terjal dan curam. Sepanjang perjalanan kami isi dengan canda tawa sehingga perjalanan terasa singkat. Sesampainya di puncak, kami tidak henti-hentinya memuji kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam dan suasana yang indah. Begitu melihat panorama alam di puncak, rasa letih yang menghinggapi tubuh kami sirna. Setelah selesai memasang tenda dan memasak, kami pun dinner dengan ala kadarnya. Tapi itu terasa nikmat, karena ada rasa kebersamaan dan ditemani dengan suasana yang menakjubkan. Malam itu seakan kita tidak mau sekejap pun mengatupkan mata, tak bosannya kami memandangi seluruh kota Kendari dari puncak, deretan cahaya lampu di sebagian kota Kendari, tampak seperti sebuah kota di Hongkong. Sambil bernyani diirngi gitar kami melingkari api unggun.
Menghabiskan malam minggu di puncak Viktor Amarilis
Bersama anggota Lastra kurang lebih 20 0rang, kami mendaki puncak viktori. Start mendaki dari samping Masjid Nurul Falah pada pukul 17.30 WITA. Dengan menggendong tas ransel yang berisi perbekalan, kami satukan tekad dan semangat untuk mendaki puncak Viktor Amarilis, waktu tempuh selama kurang lebih dua jam dengan medan yang terjal dan curam. Sepanjang perjalanan kami isi dengan canda tawa sehingga perjalanan terasa singkat. Sesampainya di puncak, kami tidak henti-hentinya memuji kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam dan suasana yang indah. Begitu melihat panorama alam di puncak, rasa letih yang menghinggapi tubuh kami sirna. Setelah selesai memasang tenda dan memasak, kami pun dinner dengan ala kadarnya. Tapi itu terasa nikmat, karena ada rasa kebersamaan dan ditemani dengan suasana yang menakjubkan. Malam itu seakan kita tidak mau sekejap pun mengatupkan mata, tak bosannya kami memandangi seluruh kota Kendari dari puncak, deretan cahaya lampu di sebagian kota Kendari, tampak seperti sebuah kota di Hongkong. Sambil bernyani diirngi gitar kami melingkari api unggun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar