Kamis, 07 Juni 2012

Kebahagiaan yang Ternoda di Bulan Mei

Kebahagiaan yang Ternoda di Bulan Mei

Bertepatan di tanggal kelahiranku tetapi pada bulan yang berbeda yaitu 11 Mei 2012. Kutemukan bukti yang membuka tabir kebohongan yang menyelimuti kebahagiaanku selama hampir 2 tahun. Aku ingat betul tepat pukul 16.00 di hari jumat di akhir perkuliahanku, entah apa yang mendorongku untuk menyempatkan membuka kembali laptop dan bermain Fb, padahal teman-teman yang lain sudah berkemas. Ketika membuka Fb hal yang menarik bagiku adalah aku bisa membuka koleksi foto-foto miliki sahabatku, karena hobyku itulah aku menemukan suatu pemandangan yang menarik sekaligus mengejutkan bahkan aku seperti terhipnotis melihat foto itu, lidahku kelu dan tatapan mata ini nanar. Hingga aku tak menyadari ada beberapa temanku yang memperhatikan perubahan air mukaku. Tapi aku tak mau mereka tahu apa yang aku lihat dan apa yang aku rasakan. Aku berpura-pura seakan-akan tidak terjadi apa-apa padaku, ingin rasanya air mata ini tertumpah keluar saat itu juga tapi dengan sekuat hati aku tahan.
Sepanjang perjalanan aku mencoba mengingat-ingat kejadian-kejadian di tahun 2010, aku putar kembali ingatanku mengenang manis-pahitnya kisahku. Ya pada tanggal 19 Juni 2010 awal perkenalanku dengan seseorang, perkenalanku dengannya terlalu singkat. Hingga aku tak sempat mengenalnya lebih jauh. Awalnya aku berpikir ini baru fase pacaran jadi aku bisa mengenalnya lebih jauh lagi tanpa melewati fase pedekate yang berkepanjangan seperti kebiasaanku pada kekasihku terdahulu. Aku tidak langsung mau menerima seseorang menjadi kekasihku  sebelum aku melewati masa pedekate minimal 3 bulan.
Ternyata masa pacaran bukan saat yang tepat untuk menyelami karakter pasangan kita, karna pada saat pacaran kita ingin terlihat seperti sosok sempurna di mata pasangan kita. Oleh karena itu, hubungan ini dibumbui oleh kebohongan-kebohongan kecil hingga kebohongan besar. Karna awalnya  aku berpikiran pacaran kali ini sama saja dengan pacaran saat remajaku dulu, maka aku tak pernah meminta untuk sering bertemu. Karna bagiku kekuatan cinta akan mampu memudarkan ruang, jarak, dan waktu. Jadi meski kita tak selalu bersua, cinta dan kasih sayang tetap terpancar dalam hubungan kita. Ternyata hal ini dimanfaatkan oleh pasanganku, di saat aku lebih banyak mengahabiskan waktuku untuk urusan akademik di saat itu juga dia sibuk mencari WIL (Wanita Idaman Lain) di luar sana tentunya tanpa sepengetahuanku. Di bulan Agustus 2010 dia menemukan apa yang dia cari, apa yang dia tidak peroleh dariku dia dapatkan pada wanita itu. Istilah wanita sangat tepat disandang oleh selingkuhannya, karna jika istilah perempuan yang digunakan maka menurut bahasa Yunani, perempuan adalah orng yang patut di empu (dijunjung dan dihormati) tapi dengan melihat fotonya yang dipertontonkan di hadapan orang banyak, dia tidak layak mendapat sebutan itu. Dia tidak memperlakukan dirinya selayaknya  perempuan muslim yang terhormat, dia sangatlah cocok menjadi pasangan laki-laki hidung belang.  Aku tak pernah tahu kapan hubungan mereka berakhir? Yang aku tahu sampai detik kemarin tanggal 11 Mei 2012 foto mereka masih terpampang di Fb , mungkin foto itu takkan pernah di hapus jika aku tak mengetahuinya,.
 Ya Allah…......Mengapa baru sekarang aku mengetahuinya di saat ijab Kabul sudah terucap. Memang benar kata pepatah serapat-rapatnya menyimpan bangkai pasti suatu saat akan tercium juga. Haruskah tetap ada perpisahan, pasti akan lebih banyak lagi air mata yang tertumpah. Ya air mata orang yang selama ini rela berkorban demi kebahagianku. Aku tak tega melihat air mata ibuku lebih banyak lagi tertumpah, ibuku yang selama ini ikut menanggung malu atas sikapku ditambah lagi jika perceraian ini benar-benar terjadi, apa penilaian orang-orang terhadap ibuku. Pasti mereka akan menganggap bahwa ibuku telah gagal menjadi orang tua yang baik. Padahal selama ini ibuku berjuang sendiri mati-matian untuk menyekolahkanku agar aku bisa menjadi orang yang lebih baik. Tapi apa balasan yang aku berikan padanya, aku mengingkari janji yang telah aku buat ketika aku memutuskan untuk lanjut studi. Dulu aku berjanji aku tidak akan pernah pacaran selama aku masih dalam ikatan akademik, makanya aku putuskan untuk mengakhiri hubungan pada seseorang, meski dia menolak untuk putus dan dia berjanji tidak akan mengganguku dan dia siap menungguku sampai kapan pun. Hampir setahun aku berusaha menghindar dari kaum adam yang berusaha mendekatiku. Tapi entahlah 26 Juni 2010 aku kembali merajut jalinan asmara pada seseorang yang ternyata membuat  hidupku hancur berantakan.
Planning yang aku susun rapi bertahun-tahun hancur berantakan dalam sekejap.  Aku sangat bisa jika harus berpisah dengannya , tapi apakah aku akan sanggup berpisah dengan buah hatiku yang selama ini mampu membuatku bertahan dengan rumah tangga yang rumit. Ya buah hatiku, alasan terkuatku untuk bertahan hidup karna aku ingin membesarkannya.   Jika aku nekad membesarkan sendiri buah hatiku, akankah aku tega memisahkannya dengan ayah kandungnya. Aku tak mau anakku mengalami nasib yang sama denganku, sakit rasanya dibesarkan tanpa ayah. Tapi sakit hati ini susah sekali menghilang, sekuat hati aku mencoba untuk mengingatnya, tapi sekuat itu pula bayangan foto mereka berdua nampak di pelupuk mata. Kesalahan ini terlalu besar dan terlalu menyakitkan. Untuk mengobati sakit hatiku aku  banyak menuntut padamu, apa yang menjadi kebutuhanku harus kamu penuhi. Padahal salama ini aku tak pernah menuntut apa-apa padamu. Tapi kamu tidak pantas untuk dimengerti, itulah akibat keegoisanmu. Ya…Keegoisan masa mudamu yang membuat rumah tangga kita di ujung tanduk!!!!!
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar